Minggu, 24 November 2013

Resume Jurnal Pengembangan Koleksi

Diposting oleh Unknown di 08.19 0 komentar

TUGAS
RESUME JURNAL
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI UPT. PERPUSTAKAAN IAIN AR-RANIRY


Oleh:
Mustika Ananda






JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
Tahun Akademik 2012/2013


 


Judul        : Kebijakan Pengembangan Koleksi UPT. Perpustakaan IAIN AR-Raniry
Penulis     : Abdul Manar, S.Ag.,S.iP.,M.Hum
Sumber     : Libria,, Vol.2,No.3,Desember, Tahun 2010.
Isi             :
1.    Tujuan dan isi pengembangan koleksi
Perpustakaan IAIN Ar-Raniry Banda Aceh mengembangkan dan mengelola koleksi yang akan memberikan akses terhadap informasi dalam berbagai format sehingga dapat memenuhui kebutuhan pengguna melalui koleksi inti , sarana akses, pengadaan sesuai dengan tuntutan dan kerja sama.
2.    Sasaran pengembagan koleksi
1.        Untuk mendukung kurikulum
2.        Untuk mendukung kebutuhan pendidikan
3.        Untuk mendukung penelitian
4.        Untuk  menyediakan akses ke sumber informasi dengan menggunakan teknologi informasi
5.        Untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan koleksi bersama melalui kelompok-kelompok propesi
3.    Kelompok Pengguna
Pengguna potensial perpustakaan IAIN Ar-Raniry adalah seluruh civitas akademia yang berjumlah 7.000 orang yang terdiri dari kelompok mahasiswa (D3,S1,S2,S3) , dosen , dan pegawai adminitrasi, tetapi pengguna aktifnya hanya sekitar 4.000 orang. Masyarakat luas juga dapat menggunakan atau mengakses koleksi namun hanya sebatas membaca ditempat atau memfoto copynya.
4.    Koleksi perpustakaan
Perpustakaan IAIN Ar-Raniry hingga tahun 2011 memiliki koleksi berjumlah 16.322 judul dan 33.522 eksemplar  yang sebagian besar terdiri dari subyek Agama Islam.  Koleksi mencakup bahan tercetak dan non cetak. Bahan non cetak hanya mencakup subyek agama Islam saja  terutama Al-Quran dan Hadist.
5.    Panduan Seleksi
1.        Panduan umum
a.         Kriterianya sebagai berikut :
·      Subyek sesuai dengan kebutuhan
·      Efektifitas biaya
·      Pengarang yang cukup dikenal dalam bidangnya
·      Kemutakiran informasi
·      Akses yang cepat dan tepat
b.         Bahasa
Koleksi perpustakaan IAIN Ar-Raniry menggunakan beberapa bahasa yang terdiri dari Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.
c.         Hadiah
Koleksi hadiah diperlakukan sama dengan koleksi-koleksi lainnya, sebelum akan diseleksi sesuai kebutuhan. Koleksi yang tidak terpakai menjadi tanggung jawab perpustakaan untuk diperlakukan.
2.        Format Khusus
a.       Sumber Elektronik
Sumber elektronik termasuk Database, Pangkalan Data, World Wide Wibsites dan format jurnal elektronik.
b.    Serial
Koleksi serial terdiri dari majalah tercetak atau non cetak e-majalah, surat kabar dan monograf.
6.    Cakupan koleksi yang akan diadakan
Koleksi yang akan di beli lebih menekan kan pada subyek Agama Islam baik itu umum .
7.    Sarana seleksi
Sarana seleksi yang digunakan adalah Bibliografi Nasional, Katalog Penerbit. Kurikulum/Silabus, Resensi Buku serta masukan dari pengguna.



8.    Teknik Pengadaan
Teknik pengadaan yang digunakan perpustakaan IAIN Ar-Raniry adalah melalui pembelian, waqaf/hadiah, tukar menukar dan deposit (berupa tesis, disertasi laporan penelitian mahasiswa atau pihak peneliti).
9.    Pengaturan Anggaran
Anggaran yang dialokasikan untuk perpustakaan IAIN Ar-Raniry sepenuhnya ditangani oleh pihak rektorat (proyek). Perpustakaan tidak mengetahui secara akurat berapa jumlah anggaran yang akan dialokasikan untuk pengadaan. Perpustakaan hanya membuat daftar pengadaan koleksi yang kemudian diserahkan ke rektorat.
10.    Penyiangan (Weeding)
a)        Pengertian
Merupakan kegiatan pemindahan koleksi dari jajarannya dikarenakan koleksi tersebut sudah out of date, sudah ada penggantinya, rusak atau duplikasi.
b)        Tujuan
·         Untuk mengevaluasi kembali koleksi dalam hubungannya dengan seleksi bahan pustaka baru dan pengganti yang telah dipindahkan dengan maksud untuk menjaga agar koleksi tetap segar dan berguna.
·         Mengeluarkan bahan-bahan yang tidak perlu dan sudah out of date dari rak.
·         Mengingatkan pustakawan akan bidang-bidang kelemahan koleksinya.
·         Untuk mengidentifikasi bahan-bahan yang perlu diganti, dijilid, atau diperbaiki.
c)      Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan penyiangan adalah pustakawan (Kepala Perpustakaan).
d)     Panduan Pelaksanaan
Kriteria penyiangan :
·         Kondisi fisik yang terlalu sulit diperbaiki
·         Duplikasi berlebihan
·         Edisi penggant
·         Bahna yang tidak sesuai untuk dikoleksi, misalnya tingkat S1, Diploma, tidak dijajarkan
·         Bahan kadaluarsa (out of date)
·         Bahan yang tidak dimanfaatkan
·         Rusak atau hilang
·         Jurnal
Penyiangan dilakukan saat bahan sudah rusak atau out of date. Tetapi  Koleksi disiangi 25% setiap tahun dan secara keseluruhan satu kali setiap 4 tahun.

Pandangan Terhadap Jurnal
Jurnal Kebijakan Pengembangan Koleksi UPT. Perpustakaan IAIN Ar-Raniry yang ditulis oleh Abdul Manar, S.Ag.,SIP.,M.Hum ini sudah menjelaskan secara rinci kegiatan pengembangan koleksi yang diadakan oleh perpustakaan IAIN Ar-Raniry. Dari mulai panduan menyeleksi koleksi, formatnya, pengadaannya dan tekniknya, dan proses penyiangan. Jurnal ini bagus dan jelas kajiannya untuk menjadi panduan dan bahan referensi kita, sebab disinilah kita belajar tentang pengembangan koleksi yang ada diperpustakaan, sebelum kita melakukan penelitian semakin dalam kita perlu suatu panduan yang baik untuk kita lebih mengerti dahulu. Selain itu jurnal pengembangan koleksi ini ditulis dengan bahasa yang cukup mudah kita cerna dan kita mengerti. Meskipun ada sedikit penulisan kata-kata yang salah dan kalimat-kalimat yang diulang tetapi bukan halangan karna setiap orang memiliki kekurangan dan tidak ada yang sempurna. 
Kita juga bisa belajar membuat suatu karya tulis disini dalam segi bahasa, penulisan dan hal-hal penting lainnya. Sekedar masukan dari saya perpustakaan seharusnya mengetahui anggaran setiap kegiatan yang ada diperpustakaan termasuk dalam kegiatan pengadaan dan pengembangan koleksi sebab anggaran tersebut harus dijadikan acuan untuk kedepannya, masih banyak peprustakaan perguruan tinggi yang anggaran untuk kegiatannya tidak jelas laporannya sebab kebijakan yang tidak baik dari Perguruan tinggi itu sendiri.

Artikel "Menjelajahi Perpustakaan dengan OPAC"

Diposting oleh Unknown di 07.58 0 komentar


Percayakah anda dengan OPAC kita bisa menjelajahi perpustakaan? Online Public Acces Catalog (OPAC) merupakan perkembangan teknologi didalam dunia perpustakaan adalah salah satu sistem katalog berbasis komputer . Menurut Wahyu Supriyanto (2008:134) menjelaskan bahwa “OPAC adalah sebuah fitur yang digunakan untuk memfasilitasi pengunjung untuk mencari katalog koleksi perpustakaan yang dapat diakses oleh umum”.
Bagaiman kita dapat menjelajahi perpustakaan dengan OPAC ?
OPAC sebuah layanan yang diberikan perpustakaan untuk memudahkan usernya mencari sumber informasi yang diperlukan. User dapat mengaksesnya secara umum untuk menelusuri data katalog yang dapat memastikan bahwa perpustakaan memiliki koleksi yang dicari oleh user dan mengetahui lokasi keberadaan koleksi.
Ada juga perpustakaan yang memiliki OPAC yang sistemnya dihubungkan dengan sistem sirkulasi yang dapat mengetahui  koleksi yang dicari tersebut tersedia diperpustakaan atau sedang dipinjam. Tanpa harus bersusah payah pindah dari rak satu ke satunya dan rak berikutnya lagi untuk mencari koleksi yang kita inginkan. Kita dapat mencari keberadaan suatu koleksi dari sebuah OPAC dengan memasukkan kata kunci  apakah itu judul, pengarang, subjek atau no klasifikasinya. Bayangkan saja jika perpustakaan tidak memiliki katalog, bagaimana kita menemukan informasi dan koleksi yang kita cari apalagi perpustakaannya memiliki 3 lantai dan banyak rak-rak buku yang tersusun. Apa yang terjadi jika pemustaka menanyakan “apa yang bisa saya dapatkan di perpustakaan ini tentang topik ini?”
Gagasan tersebutlah yang membentuk sebuah ide pembuatan katalog yang awal mulanya ada katalog kartu, katalog berkas dan katalog buku. Seiring perkembangan zaman dan teknologi maka munculah OPAC sebagai sebuah perkembangan teknologi didalam dunia perpustakaan. OPAC memiliki beberapa fitur yang memfasilitasi user. Fitur home page OPAC memiliki fasilitas seperti pencarian simple search, pencarian advance search , menampilkan detail katalog, menampilkan status ketersediaan buku. Selain itu sebagian OPAC juga memiliki fasilitas download data digital dan pemesanan/usulan buku.
User bisa mengakses informasi seluruh koleksi yang ada diperpustakaan dengan OPAC tanpa harus datang keperpustakaan tersebut tetapi catatanya apabila OPAC yang digunakan perpustakaan tersebut sudah online ke internet. Maka user bisa mengaksesnya dimanapun mereka berada. User juga akan lebih banyak mendapat peluang dalam menelusuri bahan pustaka dengan cepat dan tepat. Kemampuan penelusuran informasi dengan OPAC jauh lebih efisien dari pada menggunakan katalog manual karena akan menghemat waktu. Kita juga bisa menelusuri semua koleksi yang ada diperpustakaan tersebut.
Sadarkah kita dengan OPAC kita dapat mengetahui apa saja koleksi yang dimiliki perpustakaan serta lokasinya hal ini dapat kita bandingkan dengan menjelajahi seluruh perpustakaan dengan tenaga. Menjelajahi perpustakaan dengan OPAC merupakan salah satu pelayanan yang tidak disadari oleh pemustaka. Tanpa harus menjelajahi setiap lantai dan rak-rak yang ada diperpustakaan yang akan menguras tenaga dan waktu maka OPAC muncul membantu pemustaka untuk mengetahui lokasi keberadaan koleksi.


Informasi yang ada dalam OPAC biasannya sama dengan katalog-katalog lainnya yaitu 8 daerah deskripsi bibliografis seperti judul, pengarang, deskripsi fisik juga terdapat lokasi keberadaan bahan pustaka dll. Tidak hanya mendapatkan informasi yang dicari, melalui pendekatan-pendekatan tersebut kita juga dapat menemukan referensi lainnya.
Misalnya jika kita ingin menemukan koleksi dengan mengetikkan subjeknya perpustakaan maka akan muncul semua koleksi tentang perpustakaan yang ada di perpustakaan tersebut, setelah itu kita hanya perlu memilah-milah koleksi mana yang kira-kira diperlukan sekali lalu lihatlah no klasifikasinya maka kita akan mengetahui keberadaan lokasi koleksi tersebut.

Artikel "Foto Sebagai Dokumen Pribadi Yang Menarik"

Diposting oleh Unknown di 07.55 0 komentar


Sebagian orang menganggap berfoto pada suatu tempat, waktu dan acara merupakan hal yang wajib dilakukan. Bagi mereka berfoto memberikan kebahagiaan sendiri dan mereka senang mempunyai foto, apalagi koleksi foto dirinya sendiri. Setiap pikiran dan opini orang berbeda-beda, ada yang beranggapan berfoto hanya untuk iseng-iseng, misalnya hanya sekedar untuk mengganti foto fesbook, tweeter dan media sosial lainnya. Ada juga yang beranggapan berfoto untuk mengenang masa-masa tersebut suatu hari nanti . Tapi kadang mereka tidak menyadari bahwa foto adalah suatu bentuk dokumen pribadinya. Ada juga yang tidak senang merawat fotonya sendiri hanya senang saat berfoto saja.
Seperti informasi yang saya dapatkan dari narasumber saya dari SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru berikut ini “Saya berfoto cuma untuk iseng-iseng aja, saya juga sering berfoto untuk media sosial yang saya punya seperti facebook dan tweeter. 

IMG-20130119-00996_副本_副本.jpgFoto tersebut saya jadikan kenang-kenangan yang buat saya bisa ketawa suatu hari nanti, termasuk saat saya tua nanti. Tapi saya tidak tau kalo foto termasuk dokumen pribadi, yang saya tau dokumen pribadi itu ya surat-surat aja. Saya juga tidak terlalu suka merawat dan menyusun foto tapi saya senang mempunyai banyak koleksi foto.”



Vitra Maulina, 17th
Foto merupakan salah satu bentuk dokumen ikonik dokumen yang merupakan nontekstual (korporil), dokumen yang mempunyai wadah tertentu. Sebab foto dapat membuktikan bahwa seseorang tersebut pernah mengalami peristiwa itu dan juga sebagai rekaman hasil aktivitas manusia . Intinya foto juga dapat dijadikan bukti. Selain tidak menyadari foto sebagai dokumen pribadi kita juga tidak menyadari cara untuk menyimpan foto dengan baik dalam bentuk tercetak maupun noncetak (foto digital dan CD) begitu juga dengan perawatannya.
Ada beberapa cara untuk mengelola dan menyimpan koleksi foto pribadi kita baik dalam bentuk tercetak maupun digitalnya. Sebenarnya pengelolahan dan penyimpanan tersebut tergantung pada masing-masing orang karena merupakan dokumen pribadi, jadi setiap orang harus cerdas dan kreatif dalam pengolahan dan penyimpanan dokumen pribadi mereka.
Bagi kita yang suka mengoleksi ratusan bahkan ribuan foto digital kita dapat menyimpannya dalam media komputer yang kita miliki, besar hard disknya dapat menampung dokumen pribadi kita. Tetapi disarankan sebelum menyimpan kita menyortir terlebih dahulu foto mana yang bagus untuk disimpan dan buruk dapat dibuang, hal ini dapat mengurangi dan supaya kita dapat dengan mudah mengontrol dokumen tersebut. Dalam penyimpanannya kita dapat mengelompokkan dokumen tersebut didalam folder dan sub foldernya, misalnya pada folder foto didalamnya terdapat sub folder berdasarkan subjek keluarga, teman-teman, dan koleksi pribadi. Kita juga dapat mengelompokkannya berdasarkan tanggal pengambilan foto atau berdasarkan sebuah acara. Ini dapat memudahkan kita menemukan dokumen yang kita cari nantinya.
Banyak juga yang tidak menyadari bahwa mengupload foto pada internet di berbagai media sosial merupakan salah satu bentuk penyimpanan dokumen juga. Menyimpan foto di internet perlu diperhatikan sebab dokumen yang sudah ada di internet dapat diakses banyak orang secara bebas dan dapat disalah gunakan maka kita perlu berhati-hati.
Selain dalam bentuk digital ada juga dokumen pribadi berupa foto dalam CD dan tercetak. Dokumen pribadi dalam bentuk CD maksudnya koleksi foto yang dimasukkan ke CD kita kelompokkan, pengelompokkan tersebut sebenarnya sama dengan penyimpanan koleksi foto digital tadi tapi bedanya diatas kita menggunakan komputer sebagai medianya dan sekarang  kita menggunakan CD sebagai mediannya. Penggunaan CD untuk menyimpan dokumen pribadi, kita harus waspada sebab CD dapat terkena virus yang akan menghilangkan foto.
Ada juga koleksi foto tercetak biasanya untuk dipajang dirumah, atau disusun dialbum foto dan ada yang berbentuk foto formal untuk melamar pekerjaan. Koleksi foto yang ingin dipajang dibingkai dengan selera masing-masing dan dipajang ditempat yang diinginkan. Dokumen pribadi seperti ini akan terlihat menarik dan berkesan didalam rumah kita. Foto tersebut menggambarkan segala bentuk kegiatan yang pernah terjadi didalam keluarga, sahabat serta diri sendiri untuk dipamerkan atau diperlihatkan kepada siapapun yang datang
 http://www.anneahira.com/images_wp/koleksi-foto.jpg
berkunjung kerumah. Kita juga dapat menyusun foto-foto tercetak tersebut kedalam album foto. Menyusunnya juga perlu kreativitas yang tinggi sehingga terlihat menarik. Baik dalam segi tata letak, urutan yang pas dan berdasarkan kategori album seperti yang kita bahas diatas tadi yaitu berdasarkan keluarga atau yang lainnya. Album tersebut bisa diletakkan di ruang tamu jika kita tidak keberatan jika orang lain akan melihat dokumen pribadi kita. Tetapi jika dokumen pribadi tersebut merupakan privasi pemiliknya maka album foto harus diletakkan ditempat yang hanya pemiliknya yang bisa mengakses.
Selain itu kita juga perlu tau cara merawat dokumen pribadi kita ini baik yang digital, tercetak maupun dalam bentu CD nya. Merawat foto tidaklah sulit, dalam bentuk digital, CD maupun tercetak. Kita hanya perlu memeriksanya secara berskala atau waktu yang sudah ditetapkan entah seminggu sekali untuk memeriksa foto digital maupun CD agar terbebas dari virus di komputer. Jika koleksi kita dipajang atau dalam album kita perlu memperhatikan kebersihannya, pastikan foto terbebas dari debu dan kotoran lainnya apalagi album jika tidak dibersihkan maka lama kelamaan akan lengket dan akan merusak foto kita. Sebenarnya merawat foto sebagai dokumen pribadi tidaklah sesulit yang kita kira, tetapi masih banyak orang yang malas untuk merawatnya mereka hanya senang untuk memiliki foto saja.

 

Jendela Ilmu Perpustakaan Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei