Indeks awalnya dikenal dengan Indek
Medikus yang ditemukan dan dibuat oleh seorang dokter Dr. John Shaw Billing M.D
dengan dibantu Dr. Robert Fletcher. Lalu digantikan oleh lulusan kedokteran
pula sama seperti John Billing yaitu Dr. Fielding H Garrison,
tahun 1981 ia menjadi anggota perpustakaan.Indeks
Medikus diterbitkan bulanan pertama kali oleh The Natural Library Of Medicine
(NLM) tahun 1960. Pada Tahun 1960 NLM juga menerbitkan Cumulated Indeks Medikus
yaitu kumpulan dari indeks medikus bulanan. Empat volume awalnya diterbitkan
oleh American Medical Assocation, kemudian selanjutnya tahun 1964 an NLM baru
melanjutkan menerbitkannya.
The Natural Library Of Medicine (NLM)
berusaha mengembangkan Indeks Medikus agar mudah diakses oleh siapa saja, ia
memasukkannya kedalam database yang kemudian ia membantu mengembangkan pula
temuan dari Dr. John Shaw Billing M.D. Selain itu NLM juga bertanggung jawab atas terbitan Cumulated
Index Medicusnya. NLM juga berusaha mempermudah hubungan komunikas yang baik
antar komunitas-komunitas kesehatan guna untuk lebih mengembangkan Indeks
Medikus hasil karya John Billing tersebut.
Indeks
yang dibuat oleh John Billing merupakan indeks dibidang kesehatan yang
diciptakan oleh para ahli dibidang kesehatan pula. Sehingga Indeks Medikus ini
lebih spesifik dibidang kesehatan. Indeks Medikus ini digunakan untuk membantu
orang-orang dibidang kesehatan, indeks ini berisikan tentang kutipan-kutipanpara
ahli bidang kesehatan baik pengarang
buku bidang kesehatan maupun obat-obatan.
Sejak tahun itu indeks mulai
berkembang dan dibagi menjadi dua yaitu indeks subjek dan indeks pengarang.
Indeks subjek berisikan daftar istilah-istilah dari buku sedangkan indeks
pengarang berisikan daftar nama pengarang.
Indeks
subjek memiliki beberapa karekeristik yaitu indeks subjek tunggal
(pra-koordinasi) dan indeks subjek majemuk (pascakoordinasi). Dua unsur penting
dalam kegiatan pengindeksan adalah adanya orang yang membuat indeks (Indexer)
dan objek yang di indeks. Objeknya seperti buku, artikel, jurnal, atau laporan
dll. Setelah unsur tersebut terpenuhi maka proses pengideksan dapat dilakukan.
Adapun dua cara pengindeksan subjek yaitu :
1. Pengindeksan
secara manual
Yaitu kegiatan
menganalisis dan menerjemahkan subjek secara manual menggunakan pengetahuan
seorang indeker.
2. Pengindeksan secara otomatis
Yaitu pengindeksan menggunakan
sistem komputer sehingga kerja seorang indeker dipermudah dengan sistem yang
secara otomatis mengatur pekerjaannya.
Hasil indeks subjek yang dihasilkan para
indeker atau secara manual akan dicocokkan dengan tesaurus, misalnya LCSH
(Library of Congress Subject Headings), MeSH (Medical Subject Headings) dsb. Sehingga
indeks subjek yang dihasilkan oleh indeker merupakan indeks subjek yang
terkontrol dan menjadi kosa kata (vocabulary) yang baku.
Semua proses pengindeksan memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk mempermudah temu balik informasi dari sebuah
pangkalan data atau dari sebuah karya cetak (indekls tercetak). Sehingga kita
dapat mudah mengakses informasi secara cepat dan tepat