Jumat, 10 Oktober 2014

abstrak informatif

Diposting oleh Unknown di 01.31


Nama              : Mustika Ananda
Nim                 : 1271201066
MK                 : Abstrak dan Indeks

Pengertian Abstrak

Abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan, didalam tulisan abstrak menjadi bagian tersendiri. Abstrak adalah penyajian yang singkat dan jelas dari sebuah dokumen, yang mencantumkan tujuan, cakupan/jangkauan dan temuan dari suatu dokumen yang asli. Abstrak tidak boleh dirubah dari dokumen aslinya, gaya bahasa dari si pengarang sendiri. (diasumsikan pembaca tidak akan membaca dokumen). Abstrak merupakan literatur sekunder. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian. Menurut sifatnya ada abstrak yang bersifat informatif, abstrak ini terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.

Pengertian Abstrak Informatif

Abstrak Informatif merupakan bentuk mini dari sebuah karya ilmiah, sangat umum, informasinya kuantitatif dan kualitatif merujuk pada tujuan penelitian, pikiran pokok, metode-metode yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah, kesimpulan dari artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak dapat mengakses dokumen aslinya. Abstrak informatif dibuat sesempurna mungkin namun tidak mengubah makna/isi dari dokumen aslinya. Sehingga abstrak ini lebih panjang daripada jenis abstrak lainnya. Biasanya makalah/artikel majalah menghasilkan 100 hingga 250 kata, sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata. Abstrak informatif biasanya terletak pada

Abstrak informatif terbagi menjadi :

1.      Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise)

Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan. Dalam bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan disajikan secara proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis sudah tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan.
Adapun ringkasan dapat dicontohkan dari karya terjemahan yang berjudul Komputer: Tantangan Baru di Bidang Hukum yang diterbitkan oleh Airlangga Universiti Press pada tahun 1991 : Pembaca tidak harus memiliki pengetahuan yang mendalam baik dalam bidang Ilmu Hukum maupun Ilmu Informatika karena buku ini hanya menyajikan suatu sudut pandang sederhana tentang perubahan yang terjadi dalam ketentuan-ketentuan di bidang hukum dengan meluasnya penggunaan komputer. Bab pertama berisi uraian singkat mengenai cara kerja komputer dan empat bab berikutnya menguraikan akibat-akibat yuridis dari pengunaan komputer ditinjau dari Hukum Perdata, Hukum Pidana, dan Hukum Tata Negara. Dari bab lima hingga bab delapan berisi uraian yang meliputi cara kerja komputer, bank data, otomatisasi oleh penguasa hingga peran komputer di bidang pendidikan yang kesemuanya dapat menjadi titik perhatian para ahli hukum maupun perancang undang-undang. Akhirnya buku ini lebih merupakan sumbang pemikiran agar ilmu hukum dan praktek hukum mampu menjawab tantangan jaman karena masyarakat yang senantiasa berubah.

2.      Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)

Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian. Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan. Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang juga diperlukan dalam sebuah ikhtisar.

Sifat Abstrak
  1. Ringkas
  2. Tepat/Akurat
  3. Jelas

Fungsi abstrak

1.      Sebagai suplemen : jika pembaca tidak puas dengan membaca abstrak tersebut, maka akan mencari sumbernya/buku aslinya.
2.      Komplemen : jika pembaca merasa terpuaskan dengan membaca abstrak/tercukupi dengan membaca abstrak saja, maka dokumen sumber/buku aslinya tidak diperlukan.
3.      Memudahkan penelitian menemukan referensi sejenis.
4.      Melindungi karya dari plagiasi yang tidak bertangguna jawab.
5.      Sebagai petunjuk adanya literatur primer.
6.      Menghemat waktu dalam menelusur informasi.
7.      Sebagai alat yang tepat untuk menseleksi buku/publikasi dari pada melalui judul atau anotasinya.
8.      Penyebaran informasi dengan abstrak akan lebih mudah dan murah dibandingkan dengan dokumen aslinya.
9.      Abstrak akan memudahkan dan mempercepat pengindeksan.
10.  Membantu dalam membuat review (tinjauan) dan Bibliografi.

Kegunaan abstrak

1.      Menghemat waktu pembaca dalam mengumpulkan dan memilih informasi.
2.      Mengatasi kendala bahasa. Biasanya abstrak dibuat dalam bahasa universal (Inggris) dan bahasa asli dokumen/artikel tersebut.
3.      Penelusuran teks lengkap/bibliografi dalam komputer (alat penelusuran).
4.      Relevansi abstrak sebagai bahan keputusan pembaca apakah perlu tidak membaca dokumen aslinya.
5.      Menghindari duplikasi dalam penelitian dan sebagai publikasi informasi.
6.      Sebagai alat untuk menbuat indeks, review.





Langkah membuat abstrak

1.      Baca dokumen secara sekilas untuk mendapatkan pemahaman tentang isi dan cakupan dari dokumen tersebut. Seorang pengabstrak yang terlatih tidak membaca setiap kata tetapi memilih kata dari bagian dokumen atau dengan kata lain mengambil keyword/kata kunci.
2.      Buat suatu catatan yang memuat poin-poin utama dalam dokumen.
3.      Buat suatu konsep kasar dari catatan yang dibuat pada langkah ke-2 dengan tidak terlalu banyak menggunakan ungkapan dari dokumen aslinya.
4.      Periksa konsep dasar tersebut. Setelah perbaikan/koreksi perlu dilakukan edit konsep abstrak dan buat dalam gaya penyajiannya. (kesalahan dalam abstrak biasanya memberikan nama, rumus, penggunaan kata yang berulang-ulang/pengulangan kata atau kalimat).


http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=19409, tanggal 08/10/2014 jam 08.20

0 komentar:

Posting Komentar

 

Jendela Ilmu Perpustakaan Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei