Senin, 10 Juni 2013

Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah

Diposting oleh Unknown di 03.30

Negara maju dominan dengan budaya baca yang tinggi ini adalah salah satu ciri-ciri negara maju itu sendiri. Bagi mereka di negara maju buku adalah kebutuhan pokok dan membaca adalah bagian dari hidup mereka. Dengan tulisan yang berbobot semakin diminati dan dari waktu kewaktu buku dan media lainnya meningkat kualitas dan kuantitasnya.
Besarnya arti dan manfaat membaca, maka masalah membaca ini maendapat perhatian kusus dari Pemerintah. Namun upaya dalam membudayakan minat baca ini belum begitu banyak perhatian. Jika adapun, mereka membaca hanya sekadar untuk memperoleh informasi, menambah pengetahuan,ini bukanlah tujuannya. Inilah yang melahirkan bacaan-bacaan yang tidak bermutu (Bachtiar Nainggolan, 1996).
Semakian tingginya minat baca, erat hubungannya dengan tingkat pendidikan di negara tersebut. Demikan sebaliknya, dan seterusnya  bisa mengukur tingkat ketinggian "moral" negara bersangkutan. Dengan membaca, negara tersebut dapat mengejar ketertinggalannya. Sebagai contoh, beberapa tahun yang lalu di Inggris dan Amerika Serikat, diluncurkannya buku kelima serial Harry Potter,  karya JK Rowling dengan judul "Harry Potter and the Order of the Phoenix". Buku ini menceritakan tentang kegelapan dunia sihir. Buku ini sangat laris dan menjadi bahan bacaan berjuta-juta anak di Inggris dan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan tingkat bacaan anak-anak Inggris dan Amerika Serikat sangat tinggi. Buku ini mampu mengantarkan dunia baca anak-anak tersebut kepada dunia pencerahan dan revolusi pada zaman ini. Hal tersebut mampu mengembalikan anak-anak dari layar televisi dan klomputer. Hal inilah yang belum ada pada bangsa Indonesia. Di Indonesia sendiri buku tersebut sudah diterbitkan oleh Gramedia Kompas, dibeli dan dibaca oleh anak-anak dari kalangan  terbatas, sebab disamping tebal harganya juga mahal. Fenomena ini menurut harian Kompas ( 29 Juni 2003 ), telah membongkar tesis tentang buku anak-anak Indonesia selama ini harus tipis dan banyak gambarnya.
Isu minat baca di negara Indonesia muingkin tidak lagi dikatakan isu tetapi memang terbukti adanya. Hal ini dibuktikan dari persentasi negara-negara yang memiliki minat baca tertinggi, Indonesia berada pada urutan persentasi yang terbawah. Pada hal dinegara-negara maju persentasinya sudah hampir 99,0 %. Lihat saja pada kebiasaan orang Jepang hal yang biasa mereka lakukan tiap hari yaitu membaca, pada saat menunggu bus atau kereta pun mereka habiskan untuk membaca koran atau buku hal ini sudah menjadi budaya bagi mereka. Sedangkan orang Indonesia pada waktu luang menunngu bus atau kereta  mereka habiskan untuk mengotak atik Hp atau bercerita. Keadan ini sangat lah saling bertolak belakang dan ini adalah bukti bahwa negara mereka sangat lah maju, rakyatnya saja menghabiskan sebagian hidupnya untuk budaya membaca.
Butuh kesabaran dan perjuangan untuk Indonesia membudayakan budaya baca, apalagi di jadikan kebutuhan pokok. Beberapa hal yang mengidentifikasi rendahnya minat baca masyarakat Indonesia yaitu koleksi buku atau terbitan judul buku yang tidak seimbang atau masi rendah dibandingkan dengan jumlah penduduknya, koleksi yang tidak sesui dengan keinginan masyarakat juga mempengaruhinya.
Dengan periode umur yang berbeda masih banyak juga orang-orang yang berada pada periode keterbelakangan contohnya saja nenek atau orang tua kita. Maka generasi pada periode kitalah yang seharusnya gigih menggerakkan budaya baca tersebut Yang akan ditiru turun- menurun oleh generasi-generasi kita berikutnya. Hal yang pertama memepengaruhi budaya adalah keluarga. Didalam sebuah keluargalah anak-anak belajar tentang budaya seperti halnya sebelum tidur harus membaca doa, hal ini adalah salah satu contoh budaya orang Indonesia. Orang tua berperan sangat penting dalam pengembangan suatu budaya termasuk budaya baca dalam keluarga. Disini orang tua harus menghidupkan suana rumah sebagai taman baca yang dapat menyihir anak-anaknya agar dapat menjadi kebiasaan kebiasaan yang lama-kelamaan akan membudaya. Tidak hanya itu anak-anak juga harus diberi bahan bacaan yan bermutu dan berkualitas, yang akan meningkatkan mutu anak Indonesia kedepannya. Orang tua bisa saja memberikan satu ruang baca yang membuat anak-anaknya nyaman dan tertarik untuk berada disana. Dan gunakan tempelan-tempelan dengan gambar menarik tetapi tetap ada bacaan dibawahnya apakah itu tentang tumbuhan atau binatang dan lainnya. Semua ini kembali lagi tergantung kepada orang tua yang gigih dan mendidik anak-anaknya dengan baik.
Sekolah juga mempunyai peranan yang sangat penting untuk membudayakan minat baca anak-anak. Banyak cara yang bisa dilakukan sekolah untuk menumbuhkan minat baca siswa yaitu mengadakan hari bercerita dimana siswa bebas menceritakan tentang buku apa yang pernah dia baca selagi bacaannya tersebut mendidik, hal ini akan berkemungkinan menimbulkan penasaran kepada siswa lainnya untuk membaca buku tersebut. Mengadakan lomba minat baca, menerbitkan daftar buku untuk anak,  menjalin kerjasama anatar perpustakaan sekolah dalam promosi minat baca dan masih banyak lagi ide-ide untuk membudayakan minat baca tergantung pada kreativitas orang-orang yang terkait. Oleh sebab itu, perpustakaan sekolah harus mampu memenuhi kebutuhan para siswa nya dengan menyediakan koleksi-koleksi yang bagus dan menarik tidak hanya buku-buku pelajaran tapi juga dengan koleksi-koleksi umum yang bersifat mengajar dan mendidik.
Media dan tempat-tempat wisata yang banyak disukai anak-anak juga bisa dijadikan saran membudayakan minat baca. Seperti halnya komputer yang bisa menyediakan koleksi buku-buku menarik secara digital dan tempat-tempat wisata yang menyediakan ruang baca  atau perpustakaan mini untuk anak sehingga pada waktu anak-anak bosan bermain ia bisa berkunjung untuk membaca walau sebentar tetapi dengan catatan tempat yang menarik. Bagaiman anak-anak bisa tertarik masuk sedangkan melihat tempatnya saja tidak menarik. Misalnya saja kebun binatang yang menyediakan gubuk bacaan tentang margasatwa yang ada dan tempat-tempat berbelanja yang menyediakan pojok bacaan, tidak jarang juga anak bosan menemani orang tuanya berbelanja dan ia dapat menbaca disana. Ini juga bertujuan menghindari anak dari sifat metrialistik.
Dengan perkembangan zaman yang smakin modern dalam ilmu pengetahuan teknologi dan SDM yang semakin berkualitas. Maka membaca adalah suatu yang harus karna dapat menyerap informasi yang melahirkan manusia yang cerdas dan kritis. Memang banyak rintangannya tetapi jika tidak dimulai sekarang kapan lagi. Kita perlu membangun tekat yang kuat dan meyakini bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa harus dimulai dengan membaca. Membaca dapat menentukan kualitas seseorang, bahkan kualitas bangsa. Sebab dengan membaca kita dapat mengantarkan individu yang mencerahkan. Dan sekaligus membawa perubahan cara pandang, sikap maupun perilaku. Dengan membaca kita mengetahui dunia dan mampu bersaing dengan Negara lain.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Jendela Ilmu Perpustakaan Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei