Sebagian orang menganggap berfoto pada
suatu tempat, waktu dan acara merupakan hal yang wajib dilakukan. Bagi mereka
berfoto memberikan kebahagiaan sendiri dan mereka senang mempunyai foto,
apalagi koleksi foto dirinya sendiri. Setiap pikiran dan opini orang berbeda-beda,
ada yang beranggapan berfoto hanya untuk iseng-iseng, misalnya hanya sekedar
untuk mengganti foto fesbook, tweeter dan media sosial lainnya. Ada juga yang
beranggapan berfoto untuk mengenang masa-masa tersebut suatu hari nanti . Tapi kadang
mereka tidak menyadari bahwa foto adalah suatu bentuk dokumen pribadinya. Ada
juga yang tidak senang merawat fotonya sendiri hanya senang saat berfoto saja.
Seperti informasi yang saya dapatkan
dari narasumber saya dari SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru berikut ini “Saya berfoto cuma untuk iseng-iseng aja,
saya juga sering berfoto untuk media sosial yang saya punya seperti facebook
dan tweeter.
Foto tersebut
saya jadikan kenang-kenangan yang buat saya bisa ketawa suatu hari nanti,
termasuk saat saya tua nanti. Tapi saya tidak tau kalo foto termasuk dokumen
pribadi, yang saya tau dokumen pribadi itu ya surat-surat aja. Saya juga tidak
terlalu suka merawat dan menyusun foto tapi saya senang mempunyai banyak
koleksi foto.”
Vitra
Maulina, 17th
Foto merupakan salah satu bentuk dokumen
ikonik dokumen yang merupakan nontekstual (korporil), dokumen yang mempunyai wadah
tertentu. Sebab foto dapat membuktikan bahwa seseorang tersebut pernah
mengalami peristiwa itu dan juga sebagai rekaman hasil aktivitas manusia .
Intinya foto juga dapat dijadikan bukti. Selain tidak menyadari foto sebagai
dokumen pribadi kita juga tidak menyadari cara untuk menyimpan foto dengan baik
dalam bentuk tercetak maupun noncetak (foto digital dan CD) begitu juga dengan
perawatannya.
Ada beberapa cara untuk mengelola dan
menyimpan koleksi foto pribadi kita baik dalam bentuk tercetak maupun digitalnya.
Sebenarnya pengelolahan dan penyimpanan tersebut tergantung pada masing-masing
orang karena merupakan dokumen pribadi, jadi setiap orang harus cerdas dan
kreatif dalam pengolahan dan penyimpanan dokumen pribadi mereka.
Bagi kita yang suka mengoleksi ratusan
bahkan ribuan foto digital kita dapat menyimpannya dalam media komputer yang
kita miliki, besar hard disknya dapat menampung dokumen pribadi kita. Tetapi
disarankan sebelum menyimpan kita menyortir terlebih dahulu foto mana yang
bagus untuk disimpan dan buruk dapat dibuang, hal ini dapat mengurangi dan
supaya kita dapat dengan mudah mengontrol dokumen tersebut. Dalam
penyimpanannya kita dapat mengelompokkan dokumen tersebut didalam folder dan
sub foldernya, misalnya pada folder foto didalamnya terdapat sub folder berdasarkan
subjek keluarga, teman-teman, dan koleksi pribadi. Kita juga dapat
mengelompokkannya berdasarkan tanggal pengambilan foto atau berdasarkan sebuah
acara. Ini dapat memudahkan kita menemukan dokumen yang kita cari nantinya.
Banyak juga yang tidak menyadari bahwa
mengupload foto pada internet di berbagai media sosial merupakan salah satu
bentuk penyimpanan dokumen juga. Menyimpan foto di internet perlu diperhatikan
sebab dokumen yang sudah ada di internet dapat diakses banyak orang secara
bebas dan dapat disalah gunakan maka kita perlu berhati-hati.
Selain dalam bentuk digital ada juga
dokumen pribadi berupa foto dalam CD dan tercetak. Dokumen pribadi dalam bentuk
CD maksudnya koleksi foto yang dimasukkan ke CD kita kelompokkan,
pengelompokkan tersebut sebenarnya sama dengan penyimpanan koleksi foto digital
tadi tapi bedanya diatas kita menggunakan komputer sebagai medianya dan
sekarang kita menggunakan CD sebagai
mediannya. Penggunaan CD untuk menyimpan dokumen pribadi, kita harus waspada
sebab CD dapat terkena virus yang akan menghilangkan foto.
Ada juga koleksi foto tercetak biasanya
untuk dipajang dirumah, atau disusun dialbum foto dan ada yang berbentuk foto
formal untuk melamar pekerjaan. Koleksi foto yang ingin dipajang dibingkai dengan
selera masing-masing dan dipajang ditempat yang diinginkan. Dokumen pribadi
seperti ini akan terlihat menarik dan berkesan didalam rumah kita. Foto
tersebut menggambarkan segala bentuk kegiatan yang pernah terjadi didalam
keluarga, sahabat serta diri sendiri untuk dipamerkan atau diperlihatkan kepada
siapapun yang datang
berkunjung kerumah. Kita juga dapat menyusun foto-foto tercetak tersebut kedalam album foto. Menyusunnya juga perlu kreativitas yang tinggi sehingga terlihat menarik. Baik dalam segi tata letak, urutan yang pas dan berdasarkan kategori album seperti yang kita bahas diatas tadi yaitu berdasarkan keluarga atau yang lainnya. Album tersebut bisa diletakkan di ruang tamu jika kita tidak keberatan jika orang lain akan melihat dokumen pribadi kita. Tetapi jika dokumen pribadi tersebut merupakan privasi pemiliknya maka album foto harus diletakkan ditempat yang hanya pemiliknya yang bisa mengakses.
Selain itu kita juga perlu tau cara
merawat dokumen pribadi kita ini baik yang digital, tercetak maupun dalam bentu
CD nya. Merawat foto tidaklah sulit, dalam bentuk digital, CD maupun tercetak. Kita
hanya perlu memeriksanya secara berskala atau waktu yang sudah ditetapkan entah
seminggu sekali untuk memeriksa foto digital maupun CD agar terbebas dari virus
di komputer. Jika koleksi kita dipajang atau dalam album kita perlu
memperhatikan kebersihannya, pastikan foto terbebas dari debu dan kotoran
lainnya apalagi album jika tidak dibersihkan maka lama kelamaan akan lengket
dan akan merusak foto kita. Sebenarnya merawat foto sebagai dokumen pribadi
tidaklah sesulit yang kita kira, tetapi masih banyak orang yang malas untuk
merawatnya mereka hanya senang untuk memiliki foto saja.
0 komentar:
Posting Komentar