BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Arsip
dinamis memiliki berbagai fungsi, salah satunya menyediakan informasi bagi
pemakai. Untuk itu harus dipenuhi berbagai syarat , antara lain sistem simpan
dan temu balik yang cepat dan tepat serta murah untuk terjamin keamanannya.
Arsip dinamis ada yang disimpan 30 tahun atau kurang. Adapula yang tersimpan
selama-lamanya yang dikenal sebagai arsip statis. Ada arisp dinamis terbuka
artin ya siapa saja boleh mengaksesnya. Ada asrip dinamis yang tidak terbuka
karena tidak semua orang berhak mengetahjuinya. Maka perlu perlindungan
terhadap arsip, dengan demikian perlu adanya manajemen keamanan dalam bidang
arsip dinamis.
1.2
Tujuan penulisan
Merangkum
bahan arsip dinamis mengambil poin pentingnya sehingga lebih mudah dipahami.
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1
Pengamaanan Arsip Dinamis
1. Pentingnya
pengamana isi arsip dinamis
Pengaman arsip dinamis tidak hanya
dilakukan pada fisiknya saja melainkan isinya yang terpenting. Pengamana ini
berguna untuk mengantisipasi penyalahgunaan isi arsip dengan sengaja. Isi arsip
bersifat pribadi yang tidak boleh disebarluaskan tanpa sepengetahuan orang yang
bersangkutan. Selain itu, individu yang menyimpan arsip menginginkan
perlindungan terhadap arsip dinamisnya dari orang yang tidak berkepentingan.
Hak tersebut dinamakan hak informasi, hak informasi ada batasnya yaitu selama
informasi yang diminta seseorang tidak membahayakan keamanan negara.
2. Manajemen
keamanan
Program manajemen keamanan , antara
lain:
·
Penentuan sasaran
·
Batasan tanggung jawab
·
Penilaian risiko
·
Penyusunan kebijakan dan prosedur
keamanan
·
Prosedur mengaudit, memantau, dan
menilai sistem
a. Penentuan
Sasaran
Sistem manajemen
keamanan memiliki sasaran :
·
Memberikan kerahasiaan informasi dan
data tentang pribadi atau yang bersifat sensitif
·
Menyediakan integritas isi arsip dinamis
dan ketepatan data
·
Mencegah upaya akses yang tidak
berwenang terhadap sistem dan data
·
Akses yang cepat bagi pemakai sah pada
informasi dan data
b. Batasan
tanggung jawab
Batasan tanggungjawab
menajemen keamanan yaitu antara manajemen dan pemakai.
c. Tanggung
jawab manajemen
Menyediakan contoh dalam menjamin
keamanan isi arsip dinamis. Manajemen memiliki wewenang untuk mengembangkan prosedur dan kebijakan
keamanan terhadap perusahaan.
d. Tanggung
jawab pemakai perorangan
Pemilik dan pemakai bertanggung jawab
tentang penguasaan, pemahaman dan pelaksasnaan kebijakan dan prosedur manajemen
keamanan.
·
Penilaian resiko
Nilai dan resiko baru
dinilai bila arsip dinamis di iventaris dan jadwal retensi dibua.
·
Penyusunan kebijakan dan prosedur
keamanan informasi
Adanya upaya identifikasi terhadap jenis
informasi yang memerlukan perlindungan terklebih dahulu.
·
Prosedur audit, memantau, dan menilai
sistem
Audit berkala memberikan informasi yang
digunakan untuk evaluasi program manajemen keamanan
3. Kawasan
dan fasilitas akses
a.
Jenis kontrol akses
b.
Kunci
c.
Entri elektrik, elektronik dan mekanis
d.
Kartu plastik
e.
Atribut biometrika dan fisik
f.
Sistem kombinasi
4. Akses
ke peralatan
Gawai keamanan tersedia bagi perangkat
keras, mulai dari gembok hingga alarm komputer
5. Akses
informasi dan arsip dinamis
Informasi dapat diakses dengan sistem
temu balik informasi secara manual berupa dokumen kertas. Akses informasi
terbagi dua yaitu:
a. Akses
arsip dinamis kertas
b. Akses
arsip dinamis elektronik
II.2
Arsip Dinamis Vital
1.
Arsip dinamis vital
Yaitu arsip dinamis yang penting bagi
kegiatna badan korporasi. Contohnya, anggaran dasar badan korporasi. Keigiatan
pada arsip dinamis vital
2.
Identifikasi dan analisis arsip dinamis
vital
·
Analisis badan korporatif
·
Klasifikasi arsip dinamis vital
Pada
klasfikasi diatas, arsip dinamis badan koorporasi dibagi menjadi arsip dinamis
vital, penting, bermanfaat, dan tidak
penting. Arsip dinamis vital ini merupakan arsip dinamis yang diperlukan bagi
badan koorporasi guna kelangsungan hidup badan koorporasi.
Arsip
dinamis penting ini merupakan arsip yang diperlukan untuk melanjutkan kegiatan
badan koorporasi. Arsip dinamis penting ini mencakup account
payable,inventaris,catatan nasabah,catatan produksi,pemesanan,dan juga daftar gaji.
Kemudian Arsip dinamis bermanfaat
disini adalah arsip dinamis yang diperlukan agar kegiatan badan koorporasi
tidak terganggu. Arsip dinamis yang bermanfaat in sebaiknya dibuatkan salinan
ataupun reproduksi, namun jika arsip dinamis bermanfaat ini hilang, maka akan
menimbulkan suatu gangguan.
Arsip dinamis tidak penting disini
adalah merupakan arsip dinamis yang tidak memiliki nilai bagi badan koorporasi,
kemudian contoh dari arsip dinamis yang tidak penting ini adalah seperti
permintaan yang sudah dijawab,iklan,dan pengumuman. Arsip dinamis tidak penting
ini tidak memiliki nilai gunanya atau nilai retensinya bagi badan koorporasi
yang telah habis.
·
Volume ruang penyimpan arsip dinamis
vital
·
Ruang penyimpan arsip dinamis yang telah
diinventaris
·
Perlindungan untuk penyimpanan arsip
dinamis yang aman
3. Analisis risiko
Seringkali masalah penyimpanan arsip dinamis ini di
abaikan, termasuk juga oleh pimpinannya tersebut. Cara yang paling tepat untuk
malakukan penghitungan analisis risiko kerusakan adalah dengan menghitung biaya
bagi badan koorporasi, badan, atau organisasi, bila arsip dinamis ini rusak
total. Tetapi jika arsip dinamis itu musnah,cara mengatasi nya dalah semua
biaya yang dikeluarkan akibat kehilangan arsip dinamis vital harus dijumlah dan
proses yang sama juga dilakukan pada jenis arsip dinamis lainnya. Khusus untuk
Indonesia belum ada kajian yang menyangkut badan koporasi yang bangkrut karena
arsip dinamisnya hilang.
·
kebakaran
Walaupun banyak sekali ancaman yang ada pada keselamatan
arsip dinamis ini, namun ancaman terbesar berasal dari Api sehingga
mengakibatkan kebakaran. Di daerah Jakarta setiap tahun terjadi kebakaran yang
menimpa pemukiman penduduk maupun perkantoran. Hal ini mengakibatkan banyak
arsip dinamis yang terbakar. Kita juga dapat melihat pada saat sekarang banyak
sekali gedung-gedung pencakar langit yang berdiri,sedangkan di segi lain kita
juga dapat melihat kemampuan dinas
kebakaran tidak mampu mengimbangi pembangunan gedung tingkat tinggi.
Bila terjadi kebakaran peluang terbesarnya adalah kantor beserta arsip dinamis
yang ada akan musnah.
Di Indonesia ini juga belum ada ketentuan
perundang-undangan yang mewajbkan persetujuan dinas pemadam kebakaran pada
gambaran arsitektur sampai ke penyelesaian gedung.
·
Air dan Gangguan lainnya
Banjir juga dapat menyebabkan kerusakan arsip dinamis.
Namun kerusakan lain juga bisa berasal dari gempa, angin, pipa bocor, lumut,
tikus, serangga, debu, pencurian bahkan juga vandalisme.
4. metode perlindungan arsip dinamis vital
Program pengamanan dan perlindungan melibatkan seluruh
stuktur badan korporasi sehingga biayanya mahal serta makan waktu. Arsip
dinamis vital terdapat pada setiap bagian yang berkaitan dengan masalah hokum,
keuangan, dan operasional.
·
Duplikasi atau penggandaan
Duplikasi adalah metode pembuatan turunan dokumen asli.
Untuk menentukan bahwa duplikasi merupakan sarana pencegahan, hal yang perlu di
perhatikan adalah :
1.
Bentuk duplikat
2.
Apakah duplikatnya masih ada
3.
Kapan saatnya membuat duplikat
4.
Dimana pembuatan duplikat
5.
Berapa kali pemuktahiran (updating)
dilakukan
·
Pemencaran
Dengan adanya cara ini, kopian document asli disebarkan
kepada pihak dalam maupun luar. Biasanya untuk penyebaran dilakukan untuk media
yang dilakukan berupa kertas. Untuk pemencaran intern, kopi diberikan kepada
orang yang berminat terhadap document tertentu. Arsip dinamis ekstern dilakukan
bila informasi dikirim ke pihak luar.
5.
Transfer arsip dinamis vital dan
prosedur penyimpanan
Rencana perlindungan arsip dinamis vital memerlukan
prosedur pemindahan dan penyimpanan. Prosedur pindah simpan mencakup senarai
(daftar) induk arsip dinamis vital, transfer arsip dinamis vital, prosedur
penanganan arsip dinamis,serta pendidikan keselamatan.
·
Senarai induk arsip dinamis vital
Senarai ini merekam arsip dinamis vital bagi
masing-masing bagian. Senarai ini mengidentifikasi arsip dinamis vital untuk
masing-masing bagian serta memberikan informasi mengenai prosedur melindungi
arsip dinamis.
·
Transfer arsip dinamis vital
Badan korporasi harus menentukan prosedur transfer dan
perlindungan arsip dinamis vital serta menyebarkannya ke semua bagian.
·
Prosedur penanganan arsip dinamis
Prosedur penanganan arsip dinamis ini mencakup :
1.
Bila terjadi bencana selama jam kerja
2.
Arsip dinamis yang digunakan namun biasa
disimpan di lemari besi atau brankas harus dikembalikan ke tempat semula pada
akhir jam kerja.
3.
Karyawan tidak di kenankan menumpuk
arsip dinamis penting di meja nya
4.
Arsip dinamis yang biasa terlindung
dapat menjadi tidak terlindung bila berada di pihak lain
6.
Perlindungan arsip dinamis elektronik
vital
Dalam menyusun program kesiagaan menghadapi bencana atau
menyusun program arsip dinamis vital hendaknya kemungkinan terjadinya gangguan
pada system pengolahan data elektronik.
·
Analisis aplikasi computer
Masing-masing aplikasi harus dipisahkan dan dianalisis
pentingnya bila terjadi bencana,hal ini menyangkut :
a.
Persyaratan masing-masing aplikasi
termasuk perangfkat keras, perangkat lunak, staf, dan media penyimpan.
b.
Apa yang akan terjadi bila system tidak
memiliki cadangan serta tdak ada rencana menaggulanginya.
·
Penyusunan prosedur
Prosedur perlindungan mencakup rencana membuat cadangan.
Cadangan arsip dinamis elektronik disimpan ditempat kedap api atau bila mungkin
disimpan diluar.lokasi penyimpanan tersebut harus di pastikan aman dari
berbagai macam bencana.
·
Lokasi alternative
Untuk menentukan lokasi alternative setelah terjadi
bencana, perlu dipertimbangkan 8 faktor (Tabel 14.3).
·
Rencana tindakan
Adapun rencana tindakan tersebut yaitu :
1.
Petugas yang bertanggung jawab atas
pembuatan cadangan arsip dinamis elektronik
2.
Siapa yang meninjau prosedur tersebut
secara berkala
3.
Siapa yang mengambil alih pimpinan bila
terjadi bencana
4.
Prosedur sesudah terjadi bencana
5.
Apa yang peerlu dilakukan secara
sistematis
6.
Dimana,bagaimana, mengapa, dan bagaimana
arsip dinamis vital dilindungi, dan
7.
Proses pemulihan yang dilakukan sesudah
bencana
·
Uji kesiagaan
Setelh rencana menghadapi bencana dibuat maka rencana
tersebut harus di uji. Ujian ini harus sama intensitasnya dengan latihan kebakaran
yang dilakukan di kantor. Dari hasil ujian ini barulah ditemukan titik-titik
lemah yang harus segera disempurnakan.
7. Pedoman perlindungan arsip dinamis vital
Setelah mengidentifikasi dan
mengambil keputusan mengenai arsip dinamis vital, prosedur yang di ikuti dengan
implementasi, serta pengembangan metode perlindungan yang paling tept guna.
Maka langkah selanjutnya adalah pembuatan pedoman, pedoman perlindungan arsip
dinamis vital yang berkaitan dengan seluruh bagian, mencatat nomor sandi arsip dinamis,
serta tahun retensi.
II.3 Pencegahan Bencana
dan Pemuliahan Arsip
1. Kebakaran
Api merupakan ancaman bagi perpusttakaan
dan arsip dinamis dan statis sejak berabad abad.Berbagai kebakaran di
indonesia menimpa kantor pemerintah
maupun swasta sehingga menimbulkan kerugan pada arsip dinamis. Contoh :
peristiwa juni 1996 di jakarta pada bulan mei dan november 1998.belum ada
perkiraan resmi arsip dinamis apa saja yang terbakar dan berapa dampak kerugian
nya pada badan koorporasi.
Perpustakaan dan pusat arsip dinamis
berdasarkan struktur dan materi yang disimpan nya memang merupakan “makanan
empuk” untuk api karena tiga unsur yang menimbulkan api ada pada kedua lembaga
tersebut.ketiga unsur yang menimbulkan percikan api itu adalah:
·
Bahan yang mudah terbakar seperti
kertas,bentuk mikro,pita magnetis, dan cakram optik.
·
Zat yang mempercepat pembakarandengan
zat asam.
·
Sumber percikan
2.
Penyusunan Rencana
Rencana pencegahan dan pemulihan bencana
harus memiliki sasaran yang jelas.sasaran umumnya mencakup:
·
Upayakan adanya metode yang efektif dan
efisien dalam pencegahan kerusakan arsip dinamis.
·
Upayakan adanya koordinasi yang efektif
dan efisien dalam tugas pemulihan.
·
Meminimumkan gangguan bencana terhadap
kegiatan sehari-hari.
·
Membatasi perluasan kerusakan dan
mencegah terjadinya bencana lebih luas.
·
Menyusun operasi alternatif
·
Menyediakan jasa dan operasi pemulihan
yang lancar dan cepat.
·
Mencegah luka terhadap personil dan
masyarakat.
·
Mencegah kerusakan terhadap harta banda
badan koorperasi.
·
Meminimumkan dampak ekonomi.
·
Menjamin kelangsungan badan koorperasi
akibat terjadinya bencana.
Rencana
pemulihan dan pencegahan bencana meliputi langkah-langkah berupa persetujuan
dan keterikatan pada bencana; identifikasi arsip dinamis yang dilindungi;
membentuk tim anti bencana dan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk
menjalankan rencana ketika benar –benar terjadi bencana.
a. persetujuan
dan keterikatan
Mencegah
dan memulihkan bencana memerlukan sumber daya tambahan,maka perlu persetujuan
dan keterikatan manejeman puncak.
b. mengenali arsip dinamis yang harus dilindungi
Ada
badan koorporasi yang memilih melindungi arsip dinamis vitalnya saja, ada pula
yang melindungi arsip dinamis vital dan arsip dinamis penting.
c. penyusunan
tim penanggulangan bencana
Setiap
badan koorperasi ada orang yang bertanggung jawab sebagai koordinator
penanggulangan bencana.
3.
metode pencegahan bencana
pencegahan
bencana yang menimpa arsip dinamis meliputi berbagai prosedur guna mencegah
kerusakan atas arsip dinamis dan merekonstruksi ulang arsip dinamis yang rusak
akibat bencana.
a. arsip dinamis kertas
Semua
arsip dinamis rentan pada gangguan alam dan manusia. Gangguan tersebut berupa
kebakaran,gempa bumi, badai, hujan, air,jamur,lumut, serangga, tikus, dan debu.
·
kebakaran
Api
merupakan bahaya paling besar bagi arsip dinamis kertas. Untuk melindungi arsip
dinamis kertas terhadap bahaya kebakaran, arsip dinamis kertas dapat disimpan
di lemari besi , lemari , ruang , dan kardus . Ketahanan penimpan arsip dinamis
terhadap bahaya bahwa kebakaran di hitung dengan jangka waktu bagian dalam penympanan arsip dinamis
mencapai suhu 175 celsius.
·
Air hujan, air, dan cairan lainnya
Air
dapat membuat arsip dinamis sehingga penyimpanan arsip dinamis perlu membuat
rencana penanggulan bahaya air. Pada pusat arsi dinamis yang bertingkat, bila
terjadi kebocoran dari langit-langit atau dari lantai atas harus segera di
perbaiki. Arsip dinamis dapat rusak
karena kecerobohan manusia, misalnyagelas teh tumpah.
·
Gempa bumiss
Bila
lokasi penyimpanan arsip dinamis berada di daerah yang rawan gempa maka
penyimpanan arsip dinamis harus memperhitungkan terjadinya gempa . Gedung asap
dinamis di buat tahan gempa.
·
Jamur dan lumut
Jamur
dan lumut dapat merusak seiap jenis arsip dinamis. Kurang pengawasan terhadap
kelembapan dan tingkat suhu ruang . Untuk penyimpanan arsip dinamis, kelembapan
berada sekitar 50% sedangkan suhu ruang bekisar antar 18 dan 24 Celsius.
II.4
Peralatan Dan Sumber Daya Kearsipan
A. Macam-Macam
Alat Penyimpanan Arsip
Peralatan
penyimpanan dapat digolongkan menjadi peralatan manual, mekanis dan otomatis.
Peralatan penyimpanan manual menyediakan ruang penyimpanan untuk dokumen,
sehingga pemakai harus menuju berkas untuk menyimpan atau mengambil dokumen.
Peralatan penyimpanana
manual terdiri dari:
1. Spindle file.
Ditemukan
pada abad ke 16, alat ini merupakan sebuah jarum besar atau paku menganga
keatas yang ditancapkan pada papan atau kertas tebal. Alat ini dapat dikatan
revokusioner karena dokumen kertas dapat langsung ditancapkan dipaku tersebut
dan tidak memerlukan ruangan khusus. ingga kini spindle file masih
digunakan untuk menyimpan catatan, bon, rekening dan dokumen kecil lainnya.
2. Filing cabinet.
Mulai
digunakan sejak tahun 1800-an dan hingga sekarang masih digunakan. Dokumen
kertas pada mulannya disimpan mendatar, dan apabila bertambah banyak akan
disusun menurut abjad dan ditegakkan. Dengan bertambahnya vokume dan jumalah
dokumen yang disimpan, maka jumlah lacih akan bertambah yang mengakibatkan
masalah penyimapanan dan pencarian makin sulit. Untuk memudahkan dan
mempercepat pencarian maka penjajaran vertikal sering digunakan. Untuk
kenyamanan pengguna, biasanya lemari penjajaran vertical dua laci sering
digunakan menyamping meja sehingga pemakai tetap dapat duduk ketika menyimpan
atau menemukan dokumen yang dimaksud. Lemari yang menggunakan 3 laci sering
digunakan sebagai counter pada beberapa divisi yang berhubungan
dengan pelanggan, sedangkan unit 4 laci merupakan lemari vertikal yang populer
saat ini. Saat ini lemari 5 laci mulai banyak digunakan karena mampu menampung
25% lebih banyak dai kapasitas lantai yang sama. Lemari jenis ini disarankan
dipakai untuk satu orang karyawan yang mempunyai tempat kerja yag relatif
sempit.
3. Open-self file
Berupa
jajaran dokumen yang dilakukan pada lemari terbuka (sama dengan rak buku).
Dokumen dapat diakses dari samping, begitu juga panduan dan
pengenal folder. Lazimnya rak memiliki kelebaran sampai dengan 80 cm
dengan jumlaah deratan bertingkat antara 2 samapi 8 tingkat. Dokumen biasanya
disimpan dalam folder bukan laci, sehingga pencarian dokumen
lebih cepat dari pada lemari besi vertical. Lemari jenis ini biasanya digunakan
untuk ruang kerja dengan materi dokumen yang lebih besar dan frekuensi
penjajaran lebih dari 100 penjajaran setiap hari. Seorang karyawan yang
terlatih mampu menjajar 30-40 dokumen perjam. Bila ada tambahan dokumen, rak
dapat ditinggikan ketas.
4. Lateral files
Adalah
unit penyimpanan di mana dokumen diakses dari samping secara horizontal. Lemari
jenis ini relatif sama dengan lemari kedua, namun laci yang digunakan tidak
terlalu lebar dan dalam. Dengan karakteristik ini, ruang gang yang akan
digunakan akan lebih sedikit, sekitar 33 cm diandkingkan 53 cm bagi lemari
vertikal. Lemari ini dioperasikan dengan menarik keluar yang umumnya mempunyai
2 sampai 5 laci, dan laci teratas maupun terbawah digunakan untuk menyimpan
dokumen yang kurang aktif sebelum pemeindahannya kepusat dokumen. Biasanya laju
rujukan bagi dokumen yang disimpan di dalamnya lebih dari 20 dokumen per jam.
5. Unit box
lateral file
Box
ini menggunakan rancangan kotak khusus yang dapat digantung pada rel yang
ditempelkan pada tiang sepanjang rel. Setiap kotak mampu memuat dokumen setebal
10 cm yang tergantung agak miring untuk memeprcepat rujukan, sehingga tidak
perlu mengambil folder sebelum menyimpan dan pencarian dokumen. Lazimnya lemari
ini lebih tinggi dibandingkan rak terbuka.
6. Lemari Cardex
Menyimpan
stok kartu yang dijajarkan dalam berbagai ukuran sehingga pemakai dapat
menggunakannya sebagai referensi informasi yang dibutuhkan (hampir mirip dengan
yang digunakan pada perpustakaan), seperti catatan kegiatan (bon da tagihan).
Ada tiga jenis kartu indeks yang digunakan, yaitu index card berukuran (12,5 x
,5 cm), (15 x 10 cm), atau (20 x 12 cm), aperture card (8,125 x 18,4 cm), dan
ledger card (13,75 x 21,25 cm) yang digunakan untuk mencatat tagihan dan
rekening. Peralatan seperti ini berupa lemari dengan laci yang tinggi tertentu
dan kadang –kadang disekat untuk menyimpan dua baris kartu per laci, sehingga
pemakai dapat melihat setiap kartu dan mengenali informasi yang terekam dalam
kartu dan biasanya disebut kardex.
7. Microrecord file
Merupakan
laci penyimpanan vertikal yang terdiri dari kartu berukuran kecil. Kotak ini
memiliki pembagi laci yagn daapt memuat mikrofile, kartu legam (aperture
card), mikrofilm. Biasanya satu lemari terdiri atas 4 sampai 11 laci dan
terbuat dari berbagai bahan plastik sampai logam. Berbagai jenis media yang
digunakan organisasi membutuhkan peraltan yang dapat menyimpannya. Salah satu
diantaranya ialah center hooh file, yang memungkinkan berbagai jenis media
tergantung pada tiang yang sama dengan gantunga lemari. Cetakan komputer,
mikrofis, disket, pita magnetis, surat dan kertas ukuran legal, serta media
audio-visual tergantung pada tiang penggantung. Media ini dapat dipasang pada
unit rak atau tembok di atas komputer sehingga memudahkan akses dan pamanfaatan
ruangan yang efisien.
8. Compact Rolling
Shelving
Adalah
lemari untuk menyimpan file/dokumen yang diletakkan berjajar dan dapat bergerak
di atas rel secara manual maupun mekanis, sehingga tejadi efisiensi pemakaian
ruang penyimanan arsip. Arsip lebih mudah dicari, aman, dan
terhindar dari resiko kehilangan. Kantor terlihat lebih rapid an bersih. Sangat
cocok untuk arsip dalam jumlah banyak.
9. Rotary
Filing Cabinet
Merupakan
cabinet untuk penyimpanan arsip menggunakan Sistem Carousel. Yakni, arsip-arsip
disimpan di dalam map khusus, yang diletakkan tergantung memutari suatu
piringan (tier). Piringan dapat berputar ke dua arah.
10. Map Rotary
Adalah
map khusus yang digunakan untuk menyimpan file pada Rotary Filing Cabinet
11. Tray
cabinet atau credensa
Adalah
cabinet yang berupa laci-laci yang dilengkapi dengan index dan label index,
dibuat untuk penyimpanan dan transit arsip-arsip aktif untuk memudahkan
pencarian dan meningkatkan tertib administrasi.
12. Forlder (map)
Ialah
semacam map tetapi tida mempunyai daun penutup. Pada folder terdapat tab,
yiatu bagian yang menonjol pada sisi atas untuk menempatkan judul file yang
bersangkutan. Lipatan pada dasar folder dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
menambah daya muat naskah-naskah/dokumen. Pada umumnya folder dibuat dari
kertas manila dengan ukuran panjang 35 cm, lebar 24 cm dan tabnya berukuran 8-9
cm panjang dan 2 cm lebar. Folder diisi dengan naskah-naskah arsip/dokumen
hingga merupakan bagian terkecil dalam klasifikasi suatu masalah. Itulah
sebabnya maka tabnya sebaiknya di ujung paling kanan agar mudah terlihat secara
keseluruhan dalam susunan.
Guide (petunjuk dan
pemisah)
Guide
merupakan petunjuk tempat berkas-berkas arsip disimpan, dan sekaligus berfungsi
sebagai pemisah antara berkas-berkas tersebut. Bentuknya persegi empat panjang
dengan ukuran:
Panjang
33 – 35 Cm
Tinggi
23 – 24 Cm
Guide juga mempunyai
tab (bagian yang menonjol di atasnya dengan ukuran sama seperti ukuran tab pada
folder. Tab berguna untuk menempatkan atau mencantumkan judul dan atau kode
klasifikasi dan disusun secara vertikal (berdiri).
Kartu Kendali
Kartu
kendali dapat dibuat dari kertas tipis dengan ukuran 10 x 15 cm. Pada kartu
kendali terdapat kolom-kolom antara lain:
Indeks subjek,
kodeklasifikasi, tanggal terima, nomor urut dan kolom M/K (kolom masuk/keluar)
Hal
Isi ringkas
Lampiran
Dari
Kepada
Tanggal, nomor surat
Nama pengolah
Paraf (tanda tangan)
Catatan
Kolom indeks subjek
adalah kolom yang harus diisi dengan masalah uang terkandung di dalam surat
yang disesuaikan dengan pola klasifikasi yang dipergunakan. Kolom kode
klasifikasi adalah kolom yang diisi dengan tanda-tanda atau kode klasifikasi
dari masalah yang terkandung dalam surat. Kolom tanggal terima diisi tanggal
datangnya surat atau pengiriman suat. Kode hal diisikan dengan perihal yang
terkandung di dalam surat. Kolom isi ringkas adalah kolom yang diisi tentang
isi pokok surat secara ringkas, singkat, dan jelas. Kolom lampiran diisikan
dengan keterangan tentang lampiran surat dan macamnya. Kolom dari/kepada adalah
catatan tentang nama/ alamat/ pejabat/instansi pengirim dan
nama/alamat/pejabat/instansi yang menerima surat. Kolom nama pengolah diisi
nama pejabat unit/satuan kerja yang harus menangani surat serta parafnya. Kolom
catatan diisi keterangan yang diperlukan, termasuk juga untuk tunjuk silang.
Kartu kendali ini terdiri dari 3 lembar dengan warna yang berbeda satu sama
lainnya.
Contoh format Kartu
Kendali
Indeks/Subjek
|
Kode
|
TanggalNo. Urut
|
MK
|
Hal
|
|||
Isi Ringkas
|
|||
Lampiran
|
|||
Dari/Kepada
|
|||
Tanggal
|
No. Surat
|
||
Pengolah
|
Paraf
|
||
Catatan
|
Kartu Pinjam Arsip
Kartu ini dipergunakan
untuk meminjam arsip. Setiap pejabat yang memerlukan arsip harus diberi kartu
pinjam arsip ini. Kartu ini dibuat rangkap tiga, masing-masing untuk:
Disertakan pada surat
yang dipinjam
Ditinggal pada penata
arsip sebagai pengganti sementara arsip yang dipinjam
Pada berkas pengingat
Contoh Kartu Pinjam
Arsip
KARTU BUKTI PINJAM
ARSIP/BERKAS
|
|
PeminjamNama :
Unit :
|
|
Arsip/Berkas Yang
DipinjamPokok surat
:
Tanggal/No. surat :
Dari
:
Kepada
:
|
|
Tanggal pinjam:
|
Tanggal
kembali :
|
Tanda
tanganPeminjam :
|
Tanda
tanganPengembalian
|
B. Kriteria
Pemilihan Peralatan
Setelah menentukan
sistem yang akan digunakan dalam penyimpanan arsip, tugas manajer dokumen
adalah memilih alat penyimpanan. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan
dalam memilih perlengkapan penyimpanan, antara lain:
1. Jenis dokumen yang
disimpan.
Jenis
dokumen yang akan disimpan perlu diperhatikan, misalnya apakah dokumen yang
akan disimpan terbuat dari kertas, kartu, mikro, dokumen ukuran besar,
meteri audiovisual, bentuk magnetik dan elektronik, ataukah media
lain di mana masing – masing media mempunyai perlakukan khusus dalam
perawatannya. Syarat penyimpangan kartu indeks berbeda dengan disket maupun CD
dan berbeda pula denganeksternal storage devices. Karena itu, diperlukan
pertimbangan yang rinci terhadap karakteristik fisik dokumen yang akan disimpan
sebelum memutuskan membeli peralatan.
2. Kecepatan
pemanfaatan yang diperlukan.
Peralatan
bersifat mobile agar mampu melayani berbagai lokasi dan dapat
secepatnya ditemukan dan dimanfaatkan oleh pengguna. Hal ini akan meningkatkan
nilai sebuah dokumen dalam menunjang operasional organisasi
3. Kebutuhan ruangan.
Lazimnya
kantor sebuah perusahan atau organisasi menempati lokasi yang strategis guna
mendapat citra yang bagus dimata stakeholder-nya. Kondisi ini akan berdampak
pada tingginya harga sewa ruangan kantor, dan patut dipertimbangkan dalam
melakukan pemilihan peralatan penyimpanan dokumen perusahaan atau organisasi.
Rasio ruang kantor biasanya menggunakan perbandingan antara kapasitas simpan
per meter persegi dibagi dengan kemampuan perlengkapan penyimpanan yang
dimiliki.
4. Pertimbangan
keamanan
Beberapa
dokumen dapat diakses oleh semua karyawan, misalnya dokumen kebijakan
perusahaan, sementara dokumen lain seperti data personalia maupun data keuangan
perusahaan tentunya harus dibatasi pada orang yang mempunyai otoritas.
5. Biaya peralatan.
Faktor
lain yang patut diperhatikan adalah ketersediaan peralatan tersebut di
indonesia. Patut dipertimbangkan bahwa tidak semua perlatan buatan luar negeri
lebih baik, bahkan ada juga yang mutunya lebih rendah dari dalam negeri.
Setelah melakukan survei peralatan produksi dalam negeri yang diperbandingkan
dengan luar negeri, misalnya jaminan after sales service, garansi, dan
lain – lain; biaya per peralatan harus sesuai dengan kemampuan. Misalnya harga
sebuah filing cabinet 4 laci Rp. 100.000,00 sedangkan 5 laci berharga Rp
125.000,00, sehingga 5 laci lebih murah 20% karena mampu menyimpan 25% lebih
banyak dengan menggunakan luas rungan yang sama.
6. Biaya operasional
penyimpanan.
Biaya
ini termasuk biaya personil yang bertugas menyimpan dan mengelola dokumen,
biaya alat tulis kantor yang setara, dan biaya ruang yang diperluan untuk
menyimpan peralatan.
7. Jumlah pemakai yang
mengakses dokumen secara teratur.
Jumlah
pemakai yang mengakses dokumen merupakan hal yang perlu dipertimbangkan sebelum
membeli peralatan. Sebaiknya bila pemakai banyak, diperlukan lebih banyak
pertimbangan karena lebih orang yang menyimpan dan membutuhkan keberadaan
dokumen yang disimpan. Kondisi ini dapat juga disiasati dengan mendistribuikan atau
mendesentralisasikan penyimpanan dokumen sehingga penyimpan dan pemakai tidak
berkumpul di satu tempat saja.
Ada
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli alat penyiapan
dokumen di kantor, antara lain (Basuki, 2003):
8. Kesetaraan (compabilitiy)
peralatan.
Peralatan
simpan semacam folder harus setera pemanfaatannya dengan peralatan
yang telah dan akan dibeli pada masa yang akan datang. Apabila peralatan yagn
akan dibeli hanya dapat beroperasi dengan menggunakan peralatan lain dalam ukuran
terbatas, maka keterbatasan itu patut dipertimbangkan karena akan manambah
biaya operasional. Pertimbangan juga peraltatn yang akan dibeli apakah sesuai
dengan alat penyimapan yang digunakan?
9. Efisiensi.
Produsen
sadar akan pentingnya efisiensi dalam proses penyimpanan dan pencarian sebuah
dokumen pada produk mereka. Misalnya, folder pracetak tersedia bagi
sistem klasifikasi alfabetis, numerik dan alfa numerik. Folder ini banyak
membantu ketika organisasi menyusun sistem dokumen atau mengubah ke peralatan
simpan yang baru. Penggunaan tanda warna juga membantu identifikasi dokumen
serta menghindari kemungkinan salah tempat.
10. Kualitas.
Kualitas
alat tulis kantor ditentukan oleh berat atau jenis materi yang digunakan dalam
pembuatannya. File guide memerlukan kertas yang lebih tebal
dibandingkan folder jajaran, karena paduan akan lebih sering
digunakan oleh penguna dalam mencari sebuah dokumen, dan biasanya keberadaan
alat simpan yang dimaksud akan lebih lama dibandingkan alat simpan selain file
guide.
11. Ekonomis.
Meminimumkan
biaya merupakan salah satu faktor utama dalam mempertimbangkan pembelian
peralatan simpan pada berbagai organisasi, namun patut diingat juga bahwa
membeli peralatan yang murah merupakan pilihan yang paling ekonomis. Apabila
perusahaan menggunakan file guide yang terbuat dari kertas bermutu
rendah, biasanya dalam kurun waktu yang singkat akan mudah rusak sehingga perlu
diganti dengan yang baru. Ini berarti pengeluaran ekstras. Untuk itu perlu
dipertimbangkan mengenai kualitas alat simpan, sehinga tujuan ekonomis akan
lebih berorientasi jangka panjang.
C. Sumber
Daya Administrasi Kearsipan
Untuk
mengelola administrasi kearsipan diperlukan sumber daya manusia khusus yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kearsipan. Seorang petugas
untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik harus memenuhi syarat-syarat
tertentu sebagaimana juga persyaratan untuk petugas tata usaha umumnya yaitu:
1. Memiliki pengetahuan
di bidang:
Pengetahuan umum,
terutama yang menyangkut masalah surat menyurat dan arsip.
Pengetahuan tentang
seluk beluk instansinya yakni organisasi beserta tugas-tugasnya dan
pejabat-pejabatnya.
Pengetahuan khusus
tentang tata kearsipan.
2. Memiliki
keterampilan untuk melaksanakn teknik tata kearsipan yang sedang dijalankan
3. Berkepribadian yakni
memiliki ketekunan, kesabaran, ketelitian, kerapian, kecekatan, kecerdasan,
kejujuran serta loyal dan dapat menyimpan rahasia organisasi.
BAB III
PENUTUP
III. 1 Kesimpulan
Pengaman
arsip dinamis sangat diperlukan dengan adanya majemen keamanan dalam arsip
dinamis akan ada jaminan terhadap informasi sehingga isi maupun fisik informasi
pun dapat terjaga dengan baik. Karena adanya arsip dinamis yang bersifat
privasi tidak dapat diakses oleh sembarang orang maka dibentuk lah prosedur
serta kebijakan untuk keamanan arsip dinamis guna menjaga penyalahgunaan isi
arsip tersebut.
yang pengen ngopy tulisannya izin dulu yaa :)
0 komentar:
Posting Komentar